img

Sejarah Desa Pambang Pesisir

Oleh: Administrator


SEKILAS SEJARAH DESA PAMBANG PESISIR

Desa Pambang Pesisir adalah bagian dari wilayah Desa Teluk Pambang hasil pemekaran. Desa ini Resmi menjadi sebuah Desa melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan turunannya kebawah melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 9 Tahun 2012 . Cita – cita untuk menjadi sebuah desa, sebenarnya  telah dilakukan pertama kalinya pada tahun 2000. Saat itu program muncul dari bawah yang mana daerah ini hanya wilayah 1 (satu) Dusun dengan 3 (tiga) RW dibarwah puasat pemerintahan Desa Teluk Pambang. Banyaknya kendala disana-sini menyebabkan hasrat untuk mekar tidak tercapai.

Keinginan masyarakat untuk maju,mandiri dan siap berdaya saing sebagai desa baru tertahan hingga bertahun-tahun, dan tanpa diduga dengan pasti Pada Tahun 2011 kesempatan untuk terbuka lebar. Program pemekaran dicanangkan langsung oleh Bupatinya H.Ir.HERLIAN SALEH untuk wilayah kecamatan Bantan. Wilayah Kecamatan yang terdiri dari 9 (sembilan) desa diberi kesempatan untuk merencanakan,menata, menyusun dan mengusulkan wilayah yang akan dimekarkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Program yang dicanangkan Bupati menjadi kesempatan emas bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis khususnya Desa Teluk Pambang. Maka, dilakukanlah Musyawarah Desa yang telah dipasilitasi Perintah Desa Teluk Pambang yang Kepala Desanya dijabat oleh Saudara M.AYUB.HS bersama Lembanga dan seluruh komponen masyarakat ketika itu. Musyawarah pembahasan tentang rencana pemekaran wilayah disepakatkan dengan mengutamakan wilah Dusun, yang ketika itu Desa Teluk Pambang terdidiri dari Lima Wilayah Dusun, Dusun Kembar, Dusun Mandiri, Dusun Rukun, Dusun Setia Kawan dan Dusun Budi Luhur. Hasil keputusan bersama dalam musyawarah tersebut adalah sebagai berikut :

1.       Wilayah Desa Teluk Pambang akan dimekarkan menjadi 4 (empat) wilayah desa;

  1. Desa Teluk Pambang ( Desa Induk ) adalah Dusun Setia Kawan.
  2. Desa Pemekaran I adalah Dusun Kembar.
  3. Desa Pemekaran II adalah Dusun Mandiri dan Dusun Rukun
  4. Desa Pemekaran III adalah Dusun Budi Luhur,

2.       Membentuk 3 Tim Pemekaran Desa dengan anggota dari masing-masing Desa yang akan dimekarkan yang diketuai oleh Kepala Dusun dari wilatah bersangkutan, yaitu :

  1. Ketua Tim Desa Pemekaran I adalah Saudara IZHAR
  2. Ketua Tim Desa Pemekeran II adalah Saudara HASYIM
  3. Ketua Tim Desa Pemekaran III adalah Saudara M.YUSUF

Sesuai amanah yang telah diberikan, Tim Pemekaran Desa I ( untuk wilayah Dusun Kembar ), telah melakukan persiapan-persiapan yang dianggap perlu dan dibutuhkan untuk melengkapi persyaratan administrasi tentang pemekaran, dan dilakukanlah Musyawarah perdana pada Hari, Jum’at Jam Lima Belas Waktu Indonesia Bagian Barat Tanggal, Sebelas Bulan, sebelas Tahun Dua Ribu Sebelas, tempat DTA Nurul Islamiyah dengan dipimpin langsung oleh ketua Tim yaitu Saudara IZHAR bersama anggota dan seluruh Komponen masyarakat Dusun Kembar yang diadalamnya ada Perangkat Desa, Ketua dan Anggota BPD, Anggota LKMD, Kepala Dusun, Ketua-ketua RW, RT,Tokoh-tokoh masyarakat beserta perwakilan masyarakat lainnya dan disepakatkanlah wilayah Dusun Kembar sebagai wilayah Desa Pemekaran I menjadi sebuah Desa dengan diberi nama Desa Pambang Pesisir”.

 

Nama Pambang masih dipertahankan  karena belatar belakang dari  asal mulanya berdiri desa Teluk Pambang adalah dari daerah ini yang dulu dikenal dengan nama Parit Tiga. Atas  kesadaran ini dan sebagai rasa syukur Kepada Tuhan yang Maha Esa serta rasa terima kasih yang tulus kepada para leluhur terdahulu yang merupakan generasi pertama yang telah berjasa dalam membuka dan memgembangkan daerah ini menjadi daerah pemukiman dan perkebunan untuk anak-anak cucunya.

Selanjutnya wilayah ini karena merupakan wilayah yang berada dipesisir pantai dan selat malaka, maka Nama Pesisir dianggap sangat cocok untuk pas dirangkai menjadi nama DESA.

Dari keterangan salah satu generasi tertua saat ini ( Pak Alang HUSIN.A ) yang telah ditemui oleh  Tim 11 ( Sebelas ) yaitu Tim yang dibentuk oleh Pemerintah Desa Pambang Pesisir Pada tanggal 28 September 2014, yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk menyusun dan merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Pambang Pesisir Tahun 2015 – 2021 bahwa, sekitar tahun 1896 daerah ini telah didiami oleh warga yang merupakan Rombongan Nelayan dari Desa Sebauk, Senerak, Kampung Parit, Pedekik, Pangkalan Batang dan sekitarnya. Jumlah rombongan yang datang  tidak dapat dipastikan. Selain itu,  daerah ini telah didiami sebelumnya oleh warga suku asli yang bernama Bambang. Namun, melihat banyaknya rombongan nelayan yang berdatangan, Beliau telah pergi meninggalkan daerah ini. Nama Bambang inilah yang kemudiannya diambil menjadi nama daerah ini lalu berubah menjadi PAMBANG. Untuk kemudiannya ditambah kata Teluk didepannya dikarenakan bahwa daerah ini betul-betul barada diantara dua tanjung yaitu Tanjung Senekep dan Tanjung Parit maka, dinamailah daerah ini oleh masyarakat ketika itu dengan nama Desa Teluk Pambang.

Aktifitas sosial yang telah dibangun oleh masyarakat saat itu, telah mampu menggangkat taraf ekonomi masyarakat tumbuh dan berkembang. Ada diantaranya sudah hidup dengan mapan. Hali ini dapat dibuktikan  kepada  warga yang bernama  Pak Kamis.  Selain hasil tangkapan nelayan yang melimpah, Beliau memiliki kebun yang luas dengan hasil panen karet dan pinang yang yang tidak sedikit. Meningkatnya taraf hidup yang dirasakan telah memberi kesempatan kepadanya  ketika itu untuk pergi haji dengan menggunakan  kendaraan kapal laut. Pak Kamis ini kemudiannya bergelar Haji HUSIN dan satu-satunya warga dari daerah ini yang berkesempatan untuk menunaikan  ibadah haji saat itu.

 

Daftar Nama Para Leluhur/generasi pertama mendiami Daerah ini.

NO

NAMA

PASANGAN ISTERI/SUAMI

BERTEMPAT TINGGAL TAHUN

1

AKI SENDOT

ANOM

Sebelum 1986

2

AKI DAUD

ESAH

Sebelum 1986

3

AKI ARIPIN

ANOM

Sebelum 1986

4

AKI KAMIS

ITAM

Sebelum 1986

5

AKI KEPET

KITAM

Sebelum 1986

6

AKI RASID

-

Sebelum 1986

7

AKI JALIL

-

Sebelum 1986

8

WAN SEMPIH

-

Sebelum 1986

 

 

 

Datangnya rombongan nelayan kedaerah ini dipicu oleh banyak hasil tangkapan nelayan dengan ikan Terubuk yang sangat melimpah. Fase kedatangan nelayan kedaerah ini bertahap-tahap sehingga kemudiannya ada yang datang dan membuka lahan perkebunan diwilayah Selatan  yang dikenal dengan nama Parit II ( Wilayah Desa Pambang Baru ) dan Parit I ( Wilayah Desa Induk/Teluk Pambang ). Nama ini masih lagi dipakai sampai sekarang. Dengan dibukanya wilayah pemukiman diwilayah Selatan ini pula dilakukanlah pembatasan wilayah maka, dikenal daerah ini dengan nama Desa Teluk Pambang dengan batas-batas wilayah  Parit I, Parit II dan Parit III ( Desa Pambang Pesisir ). Pemberian Nama ini diyakini dilakukan pada masa pimpinan AKI MARSAD.

Kekayaan sumber daya perikanan dengan hasil tangkap nelayannya ikan terubuk begitu melimpah, para nelayan yang awalnya adalah pendatang, mengambil sikap untuk menetap dan bertempat tinggal dengan mendirikan rumah dan secara perlahan-lahan membuka wilayah perkebunan. Untuk membuka lahan pemukiman dan perkebunan Rombongan dipimpin oleh Aki Sendot. Tetapi ketika intraksi sosial mulai berkembang, jumlah penduduk semakin bertambah dan semakin luasnya wilayah pemukiman, daerah yang mulai dikenal dengan desa Teluk Pambang ini pada waktu yang tidak dapat dipastikan telah ada seorang pemimpin yang diangkat didaerah ini yang disebut PENGHULU yaitu AKI MARSAD yang berasal dari Banjar Masin, yang wilayah pimpinannya Desa Teluk Pambang yang terdiri dari wilayah Parit III, Parit II dan Parit I kemudian bertambah dengan daerah pemukiman baru seperti Kondeng ( Sungai Rambai ), Tualang dan Banan dengan daerah pusat Pemerintahannya di Parit II ( Bagian pantai ). Beliau diperkirakan memimpin selama lebih kurang 20 tahun.

Dimasa kepemimpinan Penghulu Marsad Ketika itu NKRI dibawah jajahan Belanda. Cengkeraman penjajahan Belanda juga tidak terlepas untuk daerah ini. Namun masyarkat masih dapat agak leluasa melakukan aktifitas sehari-hari dalam mencari nafkah. Sebagai Penghulu, untuk membantu tugas – tugasnya Aki Marsad mengangkat pembantunya dengan jabatan wakil sebanyan 2 orang. Yang Pertama adalah  AKI BAHARUDDIN. Ia bertugas sebagai wakil didaerah ini bagian selatan dan Kedua AKI LONG GANI yang bertugas sebagai wakil dibagian utara. Selang beberapa tahun kemudian Aki Long Gani digantikan oleh adiknya yang bernama AKI ATIM. Namun, AKI BAHARUDDIN masih tetap menjadi wakil. Masih lagi Aki Atim dan Aki Baharuddin menjadi wakil, Aki Marsad berhenti dari jabatannya diperkirakan pada tahun 1931 dan digantikan oleh Pak Maryono dan menjabat sampai tahun 1945 yang kemudian digantikan anaknya Pak Bugel Maryono.

Berlanjutnya masa kepemimpianan Pak Bugel, pada tahun 1962 Aki Atim digantikan oleh anaknya Pak Alang Husin (nara sumber ) dan Aki Baharudin digantikan oleh Pak Kodin. Namun Pak Kodin memimpin tidak begitu lama karena hanya sekitar 3 tahun menjabat ia meninggal dunia. Oleh karena tidak ada penggantinya  kepemimpinan RK hanya dilakukan oleh Pak Alang Husin sampai tahu 2000.

Zaman berubah tahun terus berganti, begitu jaga masyarakat desa ini, Pensiunnya Pak Alang Husin mengingat usianya sudah tua, tampuk pimpinan RW akan segera diisi. Kini, cara hidup demokrasi yang telah tumbuh dimasyarakat dengan sendirinya menjadi  peroses yang akan ditempuh dalam menentukan dan memilih pemimipin. Dilakukanlah persiapan-persiapan yang dibutuhkan dan terbentuklah panitia pemilihan Ketua RW yang akhirnya muncul 3 calon yang setelah dipilih oleh masyarakat dan keluarlah hasil perolehan terbanyak pada calon yang bernama Pak Sudirman. Ia menjabat selama 6 tahun dan pada tahun 2006 dimasa pimpinan Kepala Desa Pak M.Ayub.Hs, dimekarkanlah daerah ini menjadi 3 wilayah RW,yaitu wilayah RW.07,08 DAN 09 dengan seorang Kepala Dusun. Berahirnya kepemimpinan Pak Marsad pada tahun 1, Ia digantikan oleh Pak Maryono yang menjabat sampai tahun 1945. Hidup yang aman dan nyaman dinikmati masyarakat walau berada dibawah jajahan Belanda, berubah 180 derajat ketika Pemerintah Belanda tunduk kepada Jepang. Banyak Masyarakat daerah ini yang direkrut untuk masuk Romusha ( Kerja Paksa ) dan ada yang dibawa ke Dumai.

 

Kerasnya Perlakuan tentara Jepang terhadap semua orang, memjadikan suasana kehidupan di Desa tidak lagl adem. Mulai Warga secara beransur-ansur pergi berpindah keluar daerah.

Copyright © 2016 Desa Pambang Pesisir Kabupaten Bengkalis. Developed by 8MediaTech